Adab yang Hendaknya Diterapkan Penuntut Ilmu menurut Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari

Adab yang Hendaknya Diterapkan Penuntut Ilmu menurut Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari


Orang yang sedang mencari ilmu seyogyanya memang lebih berhati-hati dalam berperilaku. Karena ilmu merupakan pemberian yang mulia dari Allah Swt., sehingga sudah selayaknya jika ilmu diterima oleh orang-orang yang berlaku mulia. Selain berharap supaya memperoleh kemudahan dalam menuntut ilmu, juga sebagai upaya untuk mempraktikkan ilmu yang telah diperoleh. Karena terlihatnya ilmu itu dari amal pemegangnya.

Berkaitan dengan perilaku seorang pencari ilmu, melalui kitab Adabul 'Alim Wal Muta'allim, Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari menjelaskan pedoman perilaku yang hendaknya dipraktikkan oleh pencari ilmu. Mulai dari adab pencari ilmu terhadap dirinya sendiri, adab terhadap pelajarannya, adab terhadap teman-temannya, serta adab terhadap gurunya. Tetapi dalam artikel ini hanya akan diuraikan pembahasan tentang adab pencari ilmu yang berkaitan dengan dirinya sendiri. Berikut ini merupakan sepuluh adab seorang murid terhadap dirinya sendiri menurut Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy'ari:

1. Membersihkan Hati

Membersihkan diri kotoran hati yang berupa sifat iri, dengki, dan akhlak yang buruk di sini bertujuan untuk memantaskan diri dalam menerima ilmu yang tak lain merupakan cahaya bagi para pemegangnya.

2. Meluruskan Niat

Tujuan dan niat yang hendaknya tertancap pada jiwa seorang pencari ilmu ialah mencari rida Allah Swt., menghilangkan kebodohan, menjaga syariat, menyinari hati, menghias batin, yang puncaknya ialah untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Maka tidak sepatutnya jika mencari ilmu hanya bertujuan untuk meraih kemuliaan di dunia, tanpa ada tendensi pada akhirat sama sekali.

3. Bergegas dalam Memperoleh Ilmu

Pencari ilmu hendaknya tidak menunda-nunda untuk memperoleh ilmu, karena setiap detik waktu yang tertunda itu akan terlewat begitu saja dan tak dapat terganti. Sehingga sudah sepantasnya jika pencari ilmu menafikan dulu segala hal yang dapat mengalihkannya dari mencari ilmu, serta yang menghambatnya untuk mengerahkan daya dan kesungguhannya dalam mencari ilmu.

4. Bersabar dan Menerima

Bersabar atas rezeki yang seadanya ketika sedang mencari ilmu merupakan sikap yang patut ditancapkan dalam jiwa pencari ilmu. Tak elok rasanya jika seorang pencari ilmu terus-menerus mengeluh perihal bekal, makanan, dan pakaiannya. Hal ini sejalan dengan pendapat Imam Syafi'i yang menyatakan bahwa:

"Tidaklah beruntung orang yang menuntut ilmu dengan berpegang pada kemuliaan dirinya dan keluasan rezekinya. Tetapi yang lebih beruntung ialah orang yang tetap menuntut ilmu meski dalam keadaan rendahnya diri dan sempitnya rezeki."

5. Mampu Menanajemen Waktu

Penuntut ilmu hendaknya dapat mengatur dan memanfaatkan waktunya dengan baik, supaya waktu yang seharusnya digunakan untuk memperoleh ilmu tidak terbuang sia-sia. Perlu diketahui bahwasanya terdapat beberapa waktu utama dalam belajar menurut Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari. Di antaranya ialah waktu sahur yang sangat baik digunakan untuk menghafal, pagi hari untuk mencari pengetahuan baru, siang hari untuk menulis, dan waktu malam hari untuk mengulang dan mempelajari kembali ilmu yang telah didapat.

6. Tidak Berlebihan dalam Hal Makanan

Sudah seyogyanya jika seorang penuntut ilmu menyedikitkan dalam hal makanan dan minuman. Hal itu selaras dengan pendapat Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari yang menyatakan bahwa rasa kenyang dapat menyebabkannya kuran rajin ibadah dan memberatkan badan. Oleh karenanya tidak ada satu pun seorang ulama dan kekasih Allah yang disifati sebagai orang yang banyak makan.

7. Berhati-hati dalam Berperilaku

Berhati-hati di sini maksudnya ialah wira'i, yakni menghindarkan diri dari perbuatan makruh, terlebih dari yang haram. Dalam hal tersebut mencakup makanan yang dikonsumsi, pakaian yang dikenakan, maupun tempat yang ditinggali. Adapun tujuannya menurut Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari ialah supaya hati pencari ilmu senantiasa bersih dan tersinari, sehingga layak untuk menerima ilmu dan memperoleh kemanfaatan darinya.

8. Menyedikitkan dalam Menggunakan Makanan

Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari berpendapat bahwasanya terlalu banyak dalam menggunakan makanan merupakan salah satu penyebab dari kebodohan dan lemahnya panca indera. Selain itu, dalam kenyataannya juga dapat memperbanyak air liur yang disinyalir bisa merusak konsentrasi dalam belajar. Sehingga sudah selayaknya jika pencari ilmu tidak terlalu banyak dalam menggunakan makanan yang sekiranya dapat menjadi penyebab bahaya yang telah disebutkan.

9. Tidak Tidur Berlebihan

Tidur memang kebutuhan setiap manusia, karena tubuh dan pikiran manusia tentu membutuhkan istirahat. Tetapi jika tidur berlebihan tentu bukan menjadi perilaku yang baik untuk dimiliki seorang penuntut ilmu. Oleh karenanya Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari menyarankan supaya seorang santri atau penuntut ilmu tidak menggunakan waktu tidurnya lebih dari sepertiga harinya, atau tidak lebih delapan jam dalam sehari semalam.

10. Meninggalkan Tongkrongan

Anak muda, tak terkecuali seorang penuntut ilmu, tentunya memiliki kegemaran nonkrong. Yakni berkumpul dan bercanda dengan kawan-kawannya. Tetapi ternyata dalam kitab Adabul 'Alim Wal Muta'allim disebutkan bahwa meninggalkkan tongkrongan merupakan perilaku utama yang hendaknya diterapkan dalam kehiduppan penuntut ilmu. Lebih lanjut, Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari menuturkan bahwa bahaya dari nonkrong ialah dapat menyia-nyiakan umur tanpa ada faidah, serta lunturnya ajaran agama jika berkumpulnya bukan dengan ahli agama.

Uraian tersebut bukan berarti menjadi sebuah larangan untuk bersosial dan bercengkrama dengan orang lain. Tetapi Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari menjelaskan bahwa hendaknya seorang penuntut ilmu lebih banyak berkumpul dan bersosial dengan orang-orang yang baik dalam hal agama, banyak baiknya, sedikit buruknya, santun sikapnya, yang mau mengingatkan dan diingatkan, serta orang yang tidak senang dengan pertengkaran. Hal tersebut berlaku bagi penuntut ilmu karena ia sedang dalam keadaan mencari ilmu.

Wallahu a'lam bish shawab.

Ditulis oleh:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel